Sebuah toserba bertingkat 13 merupakan
toserba terlengkap di dunia, membuat orang tercengang seperti menatap menara
Pisa. Apa saja yang diperlukan bisa dibeli dengan kontan dan dengan uang pas.
Konsumen buta disediakan penuntun. Konsumen tuli disediakan electronic hearing aid. Konsumen lumpuh
disediakan kursi roda. Konsumen maniak disediakan psikiater supaya jangan
ngamuk dan bikin keresahan. Konsumen putus sekolah atau pun yang tak lulus
ujian diantar hansip.
Tingkat
1 menjajakan barang-barang kuno, magis, sakti, ajaib dan berpamor. Rupa-rupa
pot keramik serta kendi tanah liat yang saking tuanya hingga tak jelas kapan tahun
asalnya. Rupa-rupa keris mulai yang tanpa lekuk menyerupai batang pensil,
hingga yang berlekuk sepuluh. Bongkahan batu dari pelbagai ukuran yang bagi
orang dungu dikiranya penimbun lubang jalanan. Perlbagai tongkat kayu, ada yang
gemuk ada yang ramping, yang salah satu di antaranya konon pernah digenggam
tangan Gubernur Jenderal kolonial Belanda, Dirk Fock, yang dihantamkan ke batok
kepala seorang petani tebu sehingga yang terakhir ini pulang ke alam baka. Ada
pelbagai macam jimat yang maaf tak bisa dipaparkan di sini karena bisa
tersambar petir.
Tingkat
2 hingga 4 menjajakan jualan yang bersangkutan dengan peralatan kecantikan. Ada
gaun yang dari kejauhan tampak seperti karung terigu. Ada untaian kalung yang
terdiri dari siput berasal dari tiga samudera. Adea topi yang biasa dipakai
oleh gelandangan. Pelbagai macam gincu yang pemakaiannya terarah sesuai target,
dan harus mengindahkan ramalan cuaca serta kelestarian lingkungan. Perabot
khusus urusan mata yang sanggup memancarkan macam-macam kesan: sungguh-sungguh,
“ogah-ogahan”, berkobar-kobar, tidak sabaran, fundamentalis, tertindih utang
atau mampu memenangkan tender apa saja. Kesemuanya ini hanya tergantung dari
warna yang dipilih dan cara memoles.
Tingkat
5 hingga 8 khusus perabot dari keperluan dapur hingga kamar mandi. Ada kompor
gas yang bisa dimatihidupkan dari jarak jauh, misalnya sang Nyonya sedng repot
di kakus. Ada panci yang mampu merekam pembnicaraan sang Suami di mana pun dia
berada. Ada penyimpanan beras model mutakhir yang mampu memisahkan mana beras
lokal, beras impor, beras dropping
dan sekaligus informasi komputer bagaimana beras itu bisa masuk rumah. Akan
halnya perangkat kamar mandi, tersedia video anti air, kakus yang bisa disetel
naik atau turun, atau berputar seperti kursi direktur. Demi pemerataan, akkus
pun mesti kebagian peningkatan. Dan demi penghematan energi yang semakin
merosot, pemanasan air cukup dilakukan sambil membuka genteng dan hanya dengan
cara menekan tombol. Orang akan merasa seperti mandi di kubangan.
Tingkat
9 dan 10 khusus permadani, karpet, tirai, taplak, serbet dan lampu-lampu.
Permadani dari seluruh penjuru dunia tersedia belaka, kecuali yang terbaik dari
Persia yang untuk waktu yang belum ditentukan distop dulu perajutannya
berhubung penduduknya disibukkan dengan perlbagai rupa petunjuk Khomeini yang
musykil-musykil. Karpet dan lampu paling memikat pembeli sebab kedua barang itu
merupakan ukuran martabat seseorang, makin lebar karpetnya makin tinggi
derajatnya, seperti jumlah ragam buku di rak orang pada abad ke 19. Begitu pula
gordin yang mesti sepadan dengan warna kebaya, begitu pula jumlah susunan
kristal pada lampu. Cukup dengan melihat lampu, tahulah orang dari eselon
berapa si empunya berasal, dan sejauh mana relasinya dengan pejabat terjalin.
Dunia semakin matematis dan praktis.
Tingkat
11 dan 12 berjejalan rupa-rupa makanan kalengan, juga pembunuh semua jenis
serangga. Kemudian makanan bayi. Makanan masa pertumbuhan. Makanan orang
dewasa. Makanan penderita jantung koroner. Makanan non-lemak, non-gula.
Makanan mengandung garam yodium. Makanan untuk kakek-kakek dan nenek-nenek.
Makanan anjing ras. Makanan kucing impor. Makanan burung kenari. Makanan bagi
mereka yang dihinggapi rasa was-was, resah, frustrasi dan ketakutan dalam
segala bentuknya. Buat orang gila sungguhan tidak ada aturan tertentu, kecuali
anjuran agar sejauh mungkin jangan samapai makan dengan kaleng-kalengnya.
Tingkat
13 menjual patung-patung lilin orang masyhur. Ada patung jenderal yang
memenangkan serentetan pertempuran atau yang tak pernah bertempur sama sekali.
Ada geolog. Ada ahli hukum. Ada konsultan. Ada teknokrat. Ada pengusaha kecil
akhirnya besar. Ada pengusaha besar akhirnya jadi kecil. Ada diplomat ulung
yang senantiasa dalam keadaan senyum. Ada teladan KB karena tak henti-hentinya
menelan pil. Ada gubernur yang peroleh laba dari kredit Bimasnya. Ada masinis
percontohan yang bisa masukkan kereta api di stasiun tujuan sebelum waktunya.
Ada politisi jempol yang mampu pusatkan seluruh perhatian bagaimana cara
mendapatkan kursi di pemilu berikutnya, tak ada pikiran lain dari itu. Ada
negarawan yang senantiasa merenung bagaimana nasib bangsa seratus tahun yang
akan datang. Patung terakhir ini paling laris.
(Majalah Tempo,
4 Juli 1981)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar